Bertempur dengan Diri Sendiri - Bertempur disini bukan berarti kita menganiaya diri sendiri ya. Tolong dibenerin dulu yang mikirnya udah negatif. hehe. Bertempur dengan diri sendiri disini yang dimaksud adalah melawan rasa malas yang ada dalam diri kita. Rasa malas itu sebuah ancaman bagi masa depan kita. Mengapa demikian? Coba tanyakan pada diri anda, siapa yang bisa membuat anda sukses? Jawabannya adalah diri sendiri. Setuju kan agan-agan pembaca?
Mari kita bahas lebih dalam perihal rasa malas dalam diri kita. Coba mari kita pikir sebenarnya apa sih yang membuat kita malas? Sesungguhnya yang membuat kita malas adalah karena kita tidak memiliki tujuan atau target dalam keseharian kita. Ketika kita memiliki target, maka tidak ada alasan untuk bermalas-malasan. Terutama ketika kita memiliki target untuk membahagiakan orangtua kita, akan kah anda cuma santai-santai saja? Tidak kah anda memikirkan perjuangan orang tua anda dalam mencari uang untuk membiayai anda hidup anda? Tidak adakah perasaan kasihan kepada orangtua anda? Mereka selalu berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi anda. Mereka selalu berusaha tersenyum didepan anda. Namun, anda hanya bisa meminta dan tidak berpikir bagaimana orangtua anda berjuang memberikan apa keinginan anda.
Coba tanyakan ke dalam hati nurani anda, "Apa yang telah aku berikan untuk orangtuaku? Sudahkah mereka bahagia memilikiku? Sudahkah aku jadi kebanggaan bagi mereka?". Renungkanlah karena semua orangtua ingin membanggakan anaknya. Ketika mereka cerita ke orang lain meraka dengan tegas dan bangga bilang "itu lho anak saya kalo ... pinter banget" atau "itu lho mobil ... yang di belikan anak saya". Coba anda bayangkan betapa bahagianya mereka ketika anda sukses dan bisa memberikan atau membalas semua perjuangan mereka dulu. Coba bayangkan mereka tersemyum lepas dengan perasaan bahagia dan berkata kepada anda, "Anakku aku sangat bangga memilikimu, Terimakasih anakku" kemudian beliau mencium kening anda.
Hidup di dunia cuma satu kali, jangan sia-siakan waktu. Pesan saya, Ketika kita "Meninggal" kita harus membawa sebuah "KEBANGGAAN".