Misalnya, ada seorang perempuan yang menitipkan surat kepada suaminya. Sang suami tidak memikirkan surat itu, tapu serta-merta memasukkannya ke dalam saku lalu melupakannya. Andai saja saat dia menerima surat tersebut dia berkata kepada dirinya sendiri, “aku akan mengeposkan surat ini. Kotak pos ada di tikungan berikutnya, dan aku akan memasukkan surat ini ketika melewatinya” maka dia pasti teringat akan surat tersebut ketika melewati kotak pos.
Aturan yang sama juga berlaku pada situasi yang lebih penting. Misalnya, besok anda diperintahkan untuk bertemu seseorang saat makan siang. Anda tidak akan lupajika pada saat menerima perintah tersebut anda mengatakan sesuatu semisal seperti berikut ini:
“Besok saat sampai persimpangan jalan kosong menuju tempat makan siang, aku akan bertemu seseorang.”
Dengan cara itulah impresi dibuat, hubungan dibentuk, dan pemandangan yang mengasosiasikan objek tersebut akan membuat anda teringat kembali.
Hal penting yang harus dilakukan adalah memperdalam impresi saban kali hal itu memasuki pikiran. Ini bisa dilakukan tidak hanya dengan mengonsentrasikan pikiran pada gagasan itu sendiri. Namun, melingkupi semua asosiasi sehingga salingmenguatkan.
Pikiran diatur oleh hukum asosiasi. Misalnya, hukum bahwa gagasan-gagasan yang memasuki pikiran akan muncul padasaat bersamaan dan bahu-membahu untuk saling mengingatkan.
Alasan mengapa banyak orang tidak dapat mengingat apa yang mereka inginkan adalah karena mereka tidak cukup mengonsntrasikan pikiran pada tujuan saat hal itu terbentuk.
Anda bisa melatih diri mengingat dengan cara memusatkan perhatian pada tujuan sesuai dengan hukum asosiasi.
Saat anda sudah membentuk kebiasaan ini, perhatian menjadin mudah dipusatkan dan ingatan pun gampang dilatih. Alih-alih menggagalkan anda pada saat-saat penting. Ingatan adalah kekayaan yang sangat berharga dalam kehidupan kita.
.jpg)
0 Comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Demi Kemajuan Kita Bersama