Dalam kehidupan keluarga, kadang suami dan istri menuntut pelayanan
yang ideal dan sempurna dari pasangannya. Begitu mendapatkan pelayanan
atau sambutan yang kurang menyenangkan dari pasangan, muncullah
kekecewaan. Tentu saja itu tidak salah, karena menunjukkan besarnya
cinta kepada pasangan. Namun jangan mencoba membandingkan dengan
pelayanan profesional yang diberikan oleh para petugas pelayanan jasa
publik, seperti petugas hotel atau petugas di dalam pesawat udara
komersial. Mengapa?
Karena para petugas hotel atau petugas yang melayani penumpang di
dalam pesawat, mendapatkan pelatihan profesional. Mereka dilatih cara
tersenyum, cara menyapa, cara melayani tamu, cara duduk, cara berjalan,
cara berpakaian, cara berbicara dan lain sebagainya. Mereka mendapatkan
pendidikan khusus untuk bisa menjadi profesional dalam memberikan
pelayanan kepada para tamu atau penumpang. Namun, apakah mereka memiliki
ruh kesetiaan?
Kalau sekadar menghendaki bagusnya pelayanan, sangat mudah Anda
mendapatkan. Jika kita datang ke hotel berbintang lima, kita akan
mendapatkan sambutan yang sedemikian istimewa. Para petugas hotel dengan
mudah mengatakan, “Kami selalu setia melayani seluruh keperluan Anda.”
Ingatlah, kesetiaan mereka tergantung keberadaan uang Anda.
Dalam perspektif lain, mirip seperti itu juga yang diucapkan oleh Lionel Bloch kepada Marisa Ventura dalam film lawas Maid in Manhattan.
Saat Lionel Bloch memutuskan untuk mundur dari posisinya sebagai salah
seorang manager hotel, karena adanya kasus affair yang menyangkut anak
buahnya, Marisa, dengan Christopher Marshall, calon senator. Dalam
pandangan Bloch, para tamu hotel itu hanyalah orang-orang yang punya
duit, namun mereka tidak akan bisa menguasai para pelayan hotel.
Pelayanan Profesional: Sebuah Tuntutan Profesi
Jika Anda memiliki cukup uang untuk membayar sewa kamar dan berikut charge dari tambahan pelayanan yang Anda perlukan, tentulah mereka setia. Para room boydatang
sembari membungkukkan badan mereka dengan sangat hormat, memberikan
ucapan salam setiap bertemu Anda, dan bersedia memberikan pelayanan apa
pun yang Anda minta, itu semua karena Anda bersedia membayar room rates sesuai ketentuan saat check in.
Jika Anda memiliki uang yang mencukupi, Anda bisa memesan kamar president suitedi
hotel bintang lima. Di kamar tersebut, Anda mendapatkan pelayanan lebih
istimewa lagi. Anda akan mendapatkan keramahan lebih banyak,
mendapatkan senyuman lebih banyak, dan mendapatkan fasilitas kemudahan
lebih banyak. Itu semua karena Anda mengeluarkan uang lebih banyak
dibandingkan menginap di kamar standar.
Namun jika Anda tidak memiliki sejumlah uang untuk menyewa kamar maka
Anda tidak akan dilayani, walaupun Anda telah beberapa kali menginap di
hotel yang sama dan mereka juga telah mengenal Anda. Suatu malam para
petugas hotel menjumpai Anda tengah termenung di pinggir jalan karena
kehabisan uang dan tidak tahu akan menginap di mana, mereka tidak akan
menawarkan kamar gratis, walaupun Anda berada di jalan dekat sekali
dengan hotelnya. Mereka hanya setia, apabila Anda mampu membayar sewa
kamar. Sebatas itulah nilai kesetiaan sebuah hotel.
Jika Anda sering bepergian menggunakan pesawat executive class dan oleh karenanya Anda mendapatkan fasilitas executive lounge di bandara, para petugas pesawat dan bandara akan setia karena Anda telah membayar harga tiketnya. Petugas check in bandara demikian ramah dan murah senyum karena Anda telah membayar harga tiketnya. Pramugari dan awak kabin melayani penumpang executive class lebih
ramah, lebih lembut, dan lebih murah senyum dibandingkan penumpang Y
Class, alias kelas ekonomi atawa bumel. Itu terjadi karena harga
tiketnya berbeda.
Dengan harga tiket yang lebih mahal, Anda mendapatkan lebih banyak
senyum, lebih banyak keramahan, lebih banyak sapaan, termasuk aneka
minuman dan makanan yang siap disajikan. Jika suatu saat Anda naik kelas
ekonomi, Anda pun akan dilayani dengan kelas ekonomi, walaupun mereka
tahu Anda biasanya menggunakan kelas eksekutif. Senyum dan keramahannya
lebih sedikit.
Bahkan suatu saat para petugas bandara dan kru pesawat menjumpai Anda
tengah bengong di bandara karena tidak memiliki uang untuk membeli
tiket, mereka tidak akan menawarkan kepada Anda tempat duduk gratis di
kelas eksekutif. Ingat, sesungguhnya mereka tidak setia kepada Anda.
Mereka hanya setia kepada uang Anda. Mereka hanya memberikan pelayanan
kepada Anda karena Anda membayarnya, tapi mereka tidak memiliki hati dan
ruh kesetiaan.
Menghargai Kesetiaan Pasangan
Sekarang lihatlah pasangan kita. Dia tersenyum, ramah, sopan, lembut,
melayani, menemani, dan lain sebagainya tindakan untuk menyenangkan
kita. Apakah perilaku istri kita seperti petugas hotel bintang lima,
atau seperti petugas pesawat udara? Saat kita pulang terlalu malam,
dibukakan pintu rumah dan pintu kamar untuk kita memasukinya, walaupun
saat itu kita tengah tidak memiliki uang sama sekali. Dia tidak akan
membiarkan kita tidur di luar rumah karena kita tidak mampu membayar
”sewa.” Dia tetap melayani kita, walaupun tengah kesulitan keuangan.
Dua puluh empat jam sehari semalam, kesetiaan diberikan oleh pasangan
kita. Pasangan kita memiliki hati dan ruh kesetiaan yang luar biasa.
Tidakkah kita berbangga kepadanya?
Mungkin ada berbagai kekurangan pasangan kita dalam memberikan
pelayanan. Namun pasangan kita melakukannya dengan kehadiran jiwa. Dia
memberikan pelayanan dengan hati dan perasaan.
Tidak seperti para petugas hotel bintang lima yang tersenyum karena
ada bayaran. Semakin besar Anda membayar, semakin lebar senyum
diberikan. Tidak seperti petugas pesawat executive class, yang
menyapa ramah karena kita membayar. Mereka tersenyum secara
“profesional”, yaitu senyum karena profesi. Tanpa kehadiran hati dan
perasaan yang tulus. Mereka hanya menyapa dengan ramah saat kita menjadi
penumpang pesawatnya. Sangat berbeda dengan pasangan hidup kita.
Mari berterima kasih kepada pasangan hidup kita, atas kesetiaan dan
pelayanan sepenuh jiwa yang telah diberikan secara tulus. Karena cinta.
Luar biasa.
Sumber
0 Comments:
Post a Comment
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Demi Kemajuan Kita Bersama